Source Instalasi Slackware
Sebelum
dilakukan instalasi, terlebih dahulu mengetahui isi dari CD Insteller Linux
Slackware.
Beberapa direktori dalam CD Installer Slackware yang penting adalah:
• Slakware; berisi
program sumber instalasi. Isi direktori ini akan direview
nanti
• bootdsks.144;
berisi file untuk membuat boot disk format 1.44
• rootdsks;
berisi image file root disk, termasuk di dalamnya skrip setup
• kernels;
berisi kumpulan precompiled kernel untuk berbagai macam jenis
perangkat
keras.
Pada
tahap instalasi, direktori yang perlu diperhatikan adalah direktori Slakware
karena berisi paket program yang dikelompokkan dalam
beberapa kategori yang
disebut
disk set, antara lain :
1. Paket Aplikasi Disk Set
A
Berisi
program dasar untuk menjalankan Linux Slackware. Program disini
cukup
untuk dimuat dalam Disket 1.22. Instal program dari sini saja cukup
untuk
menjalankan Linux, dengan editor teks Elvis dan beberapa program
komunikasi,
serta sistem file standard (file system standard /FSSTND). Disk
Set
A membutuhkan 25 MB.
2. Disk Set AP
Berisi
aplikasi yang sering dijalankan di Linux. Di antaranya man pages, groff,
ispell
(GNU and international versions), term, joe, jove, ghostscript, Midnight
Commander
(seperti Norton Commander di DOS), bc, dan quota. Disk Set AP
membutuhkan
20 MB.
3. Disk Set D
Berisi
program pengembangan. Beberapa diantaranya GCC/G++/Objective C
compiler
make (GNU and BSD), byacc dan GNU bison, flex, library C
libraries,
gdb debugger, Fortran, ncurses, clisp, f2c, p2c, Pascal, perl, dan rcs.
Disk
Set D membutuhkan 48 MB.
4. Disk Set E
Berisi program paket
editor teks GNU emacs 20.3. Disk Set E membutuhkan
35
MB.
5. Disk Set F
Berisi koleksi FAQ,
HOWTO, Mini-HOWTO, dan dokumentasi lainnya. Set
ini berisi banyak
sekali informasi bermanfaat. Disk Set F membutuhkan 11
MB.
6. Disk Set K
Berisi kode sumber
kernel (Kernel Source Code). Dapat mempergunakannya
untuk
mengkompilasi ulang kernel. Disk Set K membutuhkan 27 MB.
7. Disk Set N
Berisi
aplikasi pendukung jaringan. Termasuk di dalamnya dukungan
TCP/UUCP,
SLIP, PPP untuk koneksi ke Internet. Program pendukungnya
adalah
browser Lynx basis teks, Apache Web Server, Pine, Elm, Trn dan
aplikasi
Internet lainnya.
8. Disk Set N
membutuhkan
23 MB. Disk Set T Berisi program format teks TEX and
LATEX2.
TEX merupakan program terkenal dan canggih dalam format teks,
termasuk
penggunaan ekspresi matematis. Disk Set T membutuhkan 42 MB.
9. Disk Set TCL
Berisi
paket program pengembangan dari keluarga itcl, diantaranya Tcl dan
Tk
dapat dipakai untuk menyusun program yang dijalankan dibawah sistem X
Window.
Disk Set TCL membutuhkan 7 MB.
10.
Disk Set X
Berisi
program dasar sistem Xfree86 3.3.2 dari MIT. Di dalamnya termasuk
Library
dan grafis antar muka pemakai yang dapat dijalankan di sistem
Slackware.
Disk Set X membutuhkan 70 MB.
Catatan :
Di
Linux dan sistem Unix lainnya, tampilan grafis dijalankan dengan sistem
client server.
Sedangkan untuk tampilannya bisa dipilih bermacam macam,
disebut
Window Manager. Beberapa Window Manager yang terkenal adalah
Gnome,
KDE (K Desktop Evironment), Window Maker dan sebagainya.
11.
Disk Set XAP
Berisi berbagai macam aplikasi yang dijalankan di X, seperti Window
Manager
fvwm, fvwm95, browser grafis (arena& Netscape) dan berbagai
macam
game X. Disk Set XAP membutuhkan 65 MB.
12.
Disk Set XD
Berisi
program pengembangan X. Termasuk di dalamnya X11 libraries, server
linkkit,
dan PEX support. Disk Set XD membutuhkan 14 MB.
13.
Disk Set XV
Xview
yang mendukung Open Look window Manager yang biasa dijalankan
pada
mesin SUN. Termasuk pula di dalamnya program compiler Xview. Disk
Set
XV membutuhkan 11 MB.
14.
Disk Set Y
Berisi berbagai macam game yang dijalankan di atas console (tidak
membutuhkan
tampilan grafis). Disk Set Y membutuhkan 8 MB.
2.2
Persiapan Instalasi
Dalam
melakukan instalasi sistem operasi Linux Slackware kebutuhan perangkat
keras
Minimal CPU dengan prosesor 80836 atau 80846 sudah bisa menjalankan
Linux.
Memori minimal 4 hingga 8 Megabyte, dan paling tidak 16 Megabyte jika
ingin
menjalankan aplikasi X. Hard disk, IDE maupun SCSI dengan ukuran hard disk
yang
dibutuhkan minimal 20 Megabyte untuk menginstal aplikasi dasar Linux. Jika
semua
program diinstal paling tidak membutuhkan spasi hard disk hingga 400
Megabyte.
Sebelum
mulai instalasi, ada beberapa hal yang perlu disiapkan :
1. Usahakan untuk mencatat
perangkat keras yang akan digunakan. Perangkat
keras
tersebut meliputi monitor, VGA card, Mouse, Hard disk dan CDROM
(untuk
yang SCSI), dan perangkat keras khusus lainnya.
2. Back up data-data yang
penting. Meskipun penyusunan partisi dan format
partisi
di Linux dapat dijalankan secara aman tanpa mengganggu data yang
ada,
namun bisa saja terjadi salah ketik atau salah pilih yang membuat semua
data
hilang.
3. Siapkan partisi khusus
untuk Linux. Jika sistem operasi yang ada tidak
memungkinkan
untuk diinstal ulang, gunakan program penambahan partisi
seperti
Partition Magic (program komersial) atau fips yang disertakan dalam
CD.
Dengan program tersebut dapat dlakukan
penambahan partisi dari sisa
hard
disk kosong, tanpa harus menghapus partisi yang sudah ada. Lebih
mudah
jika menghapus semua partisi dalam hard disk, kemudian dipisah
menjadi
tiga hingga empat partisi. Satu untuk instal Windows (jika perlu),
sistem
file Linux, dan Swap Linux.
2.3
Instalasi dengan Boot Disk
1. Masuk ke DOS prompt
A:\>
2. Pindah ke direktori
Bootdsks.144
A:\>cd
d:\Bootdsks.144 D:Bootdsks.144\>
3. Masukkan disket kosong
ke dalam drive disket. Jalankan rawrite untuk
menuliskan
program boot Linux kedalam disket. Pilih image sesuai dengan
perangkat
keras
D:Bootdsks.144\>rawrite
bare.I a:\ #untuk perangkat keras IDE secara umum
D:Bootdsks.144\>rawrite
scsi.s a:\ #untuk perangkat keras SCSI secara umum
Setelah selesai, keluarkan disket dan beri label boot disk. Pindah
ke direktori
root
disk.
D:Bootdsks.144\>cd
../rootdsks D:rootdsks\>
5. Jalankan kembali rawrite
untuk menuliskan root disk ke dalam disket.
D:rootdsks\>rawrite
color.gz a: # untuk monitor color
D:rootdsks\>rawrite
text.gz a: # untuk monitor monokrom
D:rootdsks\>rawrite
pcmcia.gz a: # untuk instalasi pada laptop
dengan
dukungan pcmcia
D:rootdsks\>rawrite
rescue.gz a: # untuk membuat disket rescue
D:rootdsks\>rawrite
umsdos.gz a: # untuk menginstal Slackware pada partisi
UMSDOS
6. Setelah selesai,
keluarkan disket, dan beri label root disk.
7. Masukkan boot disk ke
drive a, kemudian booting komputer.
8. Pada awal Booting akan
terlihat tulisan LILO, dan tampil pesan dari boot
linux.
Setelah muncul Lilo dan pilihannya dapat memilih dan menekan enter
jika
setuju. Kernel akan mencoba mengenali perangkat keras. Perhatikan
hingga
sampai pada teks :
VFS:
Insert root floppy disk to be loaded into ramdisk and press enter
9. Keluarkan boot disk, dan
ganti dengan root disk. Tekan Enter. Root disk akan
dimuat
dalam memory. Kemudian login sebagai root.
Slackware
login : root
#
Setelah
muncul prompt Linux Slackware dan siap untuk instalasi. Langkah
berikutnya adalah
menyiapkan ruang untuk file Linux. Partisi hard disk diasumsikan
sudah menyiapkan
partisi kosong. Jika belum, maka perlu melakukannya terlebih
dahulu dengan program
Partition Magic yang harus dibeli secara terpisah atau Fips
yang
disertakan dalam CD.
Catatan
:
Kemampuan
Fips terbatas, dan tidak ada garansi jika mengalami error dalam
menjalankannya.
Untuk itu, back up data sangat diperlukan. Atau lebih mudah jika
partisi
ulang semuanya dengan menggunakan fdisk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Moga Saya Bisa memberi Solusi Yang Bermanfaat
By.Admin