Rabu, 02 Mei 2012

INSTALASI SISTEM OPERASI LINUX


Source Instalasi Slackware

Sebelum dilakukan instalasi, terlebih dahulu mengetahui isi dari CD Insteller Linux
Slackware. Beberapa direktori dalam CD Installer Slackware yang penting adalah: 
•       Slakware; berisi program sumber instalasi. Isi direktori ini akan direview
nanti 
•      bootdsks.144; berisi file untuk membuat boot disk format 1.44 
•      rootdsks; berisi image file root disk, termasuk di dalamnya skrip setup 
•      kernels; berisi kumpulan precompiled kernel untuk berbagai macam jenis
perangkat keras. 
Pada tahap instalasi, direktori yang perlu diperhatikan adalah direktori Slakware
karena  berisi paket program yang dikelompokkan dalam beberapa kategori yang
disebut disk set, antara lain : 
1.   Paket Aplikasi Disk Set A 
Berisi program dasar untuk menjalankan Linux Slackware. Program disini
cukup untuk dimuat dalam Disket 1.22. Instal program dari sini saja cukup
untuk menjalankan Linux, dengan editor teks Elvis dan beberapa program
komunikasi, serta sistem file standard (file system standard /FSSTND). Disk
Set A membutuhkan 25 MB. 
2.   Disk Set AP 
Berisi aplikasi yang sering dijalankan di Linux. Di antaranya man pages, groff,
ispell (GNU and international versions), term, joe, jove, ghostscript, Midnight
Commander (seperti Norton Commander di DOS), bc, dan quota. Disk Set AP
membutuhkan 20 MB. 
3.   Disk Set D 
Berisi program pengembangan. Beberapa diantaranya GCC/G++/Objective C
compiler make (GNU and BSD), byacc dan GNU bison, flex, library C
libraries, gdb debugger, Fortran, ncurses, clisp, f2c, p2c, Pascal, perl, dan rcs.
Disk Set D membutuhkan 48 MB. 
4.   Disk Set E 
Berisi program paket editor teks GNU emacs 20.3. Disk Set E membutuhkan
35 MB. 
5.   Disk Set F 
Berisi koleksi FAQ, HOWTO, Mini-HOWTO, dan dokumentasi lainnya. Set
ini berisi banyak sekali informasi bermanfaat. Disk Set F membutuhkan 11
MB. 
6.   Disk Set K 
Berisi kode sumber kernel (Kernel Source Code). Dapat mempergunakannya
untuk mengkompilasi ulang kernel. Disk Set K membutuhkan 27 MB. 
7.   Disk Set N 
Berisi aplikasi pendukung jaringan. Termasuk di dalamnya dukungan
TCP/UUCP, SLIP, PPP untuk koneksi ke Internet. Program pendukungnya
adalah browser Lynx basis teks, Apache Web Server, Pine, Elm, Trn dan
aplikasi Internet lainnya. 
8.   Disk Set N 
membutuhkan 23 MB. Disk Set T Berisi program format teks TEX and
LATEX2. TEX merupakan program terkenal dan canggih dalam format teks,
termasuk penggunaan ekspresi matematis. Disk Set T membutuhkan 42 MB. 
9.   Disk Set TCL 
Berisi paket program pengembangan dari keluarga itcl, diantaranya Tcl dan
Tk dapat dipakai untuk menyusun program yang dijalankan dibawah sistem X
Window. Disk Set TCL membutuhkan 7 MB. 
10. Disk Set X 
Berisi program dasar sistem Xfree86 3.3.2 dari MIT. Di dalamnya termasuk
Library dan grafis antar muka pemakai yang dapat dijalankan di sistem
Slackware. Disk Set X membutuhkan 70 MB.  

Catatan : 


Di Linux dan sistem Unix lainnya, tampilan grafis dijalankan dengan sistem
client server. Sedangkan untuk tampilannya bisa dipilih bermacam macam,
disebut Window Manager. Beberapa Window Manager yang terkenal adalah
Gnome, KDE (K Desktop Evironment), Window Maker dan sebagainya. 
11. Disk Set XAP 
Berisi berbagai macam aplikasi yang dijalankan di X, seperti                 Window
Manager fvwm, fvwm95, browser grafis (arena& Netscape) dan berbagai
macam game X. Disk Set XAP membutuhkan 65 MB. 
12. Disk Set XD 
Berisi program pengembangan X. Termasuk di dalamnya X11 libraries, server
linkkit, dan PEX support. Disk Set XD membutuhkan 14 MB. 
13. Disk Set XV 
Xview yang mendukung Open Look window Manager yang biasa dijalankan
pada mesin SUN. Termasuk pula di dalamnya program compiler Xview. Disk
Set XV membutuhkan 11 MB. 
14. Disk Set Y 
Berisi berbagai macam game yang dijalankan di atas                  console (tidak
membutuhkan tampilan grafis). Disk Set Y membutuhkan 8 MB. 


2.2 Persiapan Instalasi
Dalam melakukan instalasi sistem operasi Linux Slackware kebutuhan perangkat
keras Minimal CPU dengan prosesor 80836 atau 80846 sudah bisa menjalankan
Linux. Memori minimal 4 hingga 8 Megabyte, dan paling tidak 16 Megabyte jika
ingin menjalankan aplikasi X. Hard disk, IDE maupun SCSI dengan ukuran hard disk
yang dibutuhkan minimal 20 Megabyte untuk menginstal aplikasi dasar Linux. Jika
semua program diinstal paling tidak membutuhkan spasi hard disk hingga 400
Megabyte.  
Sebelum mulai instalasi, ada beberapa hal yang perlu disiapkan : 
 

1.   Usahakan untuk mencatat perangkat keras yang akan digunakan. Perangkat
keras tersebut meliputi monitor, VGA card, Mouse, Hard disk dan CDROM
(untuk yang SCSI), dan perangkat keras khusus lainnya. 
2.   Back up data-data yang penting. Meskipun penyusunan partisi dan format
partisi di Linux dapat dijalankan secara aman tanpa mengganggu data yang
ada, namun bisa saja terjadi salah ketik atau salah pilih yang membuat semua
data hilang. 
3.   Siapkan partisi khusus untuk Linux. Jika sistem operasi yang ada tidak
memungkinkan untuk diinstal ulang, gunakan program penambahan partisi
seperti Partition Magic (program komersial) atau fips yang disertakan dalam
CD. Dengan program tersebut dapat dlakukan  penambahan partisi dari sisa
hard disk kosong, tanpa harus menghapus partisi yang sudah ada. Lebih
mudah jika menghapus semua partisi dalam hard disk, kemudian dipisah
menjadi tiga hingga empat partisi. Satu untuk instal Windows (jika perlu),
sistem file Linux, dan Swap Linux. 


2.3 Instalasi dengan Boot Disk 

1.   Masuk ke DOS prompt 
A:\> 
2.   Pindah ke direktori Bootdsks.144 


A:\>cd d:\Bootdsks.144 D:Bootdsks.144\> 


3.   Masukkan disket kosong ke dalam drive disket. Jalankan rawrite untuk
menuliskan program boot Linux kedalam disket. Pilih image sesuai dengan
perangkat keras 


D:Bootdsks.144\>rawrite bare.I a:\ #untuk perangkat keras IDE secara umum


D:Bootdsks.144\>rawrite scsi.s a:\ #untuk perangkat keras SCSI secara umum 

Setelah selesai, keluarkan disket dan beri label boot disk. Pindah ke direktori
root disk


D:Bootdsks.144\>cd ../rootdsks D:rootdsks\> 


5.   Jalankan kembali rawrite untuk menuliskan root disk ke dalam disket. 


D:rootdsks\>rawrite color.gz a: # untuk monitor color 


D:rootdsks\>rawrite text.gz a: # untuk monitor monokrom


D:rootdsks\>rawrite pcmcia.gz a: # untuk instalasi pada laptop 


dengan dukungan pcmcia 


D:rootdsks\>rawrite rescue.gz a: # untuk membuat disket rescue 
D:rootdsks\>rawrite umsdos.gz a: # untuk menginstal Slackware pada partisi
UMSDOS 


6.   Setelah selesai, keluarkan disket, dan beri label root disk
7.   Masukkan boot disk ke drive a, kemudian booting komputer. 
8.   Pada awal Booting akan terlihat tulisan LILO, dan tampil pesan dari boot
linux. Setelah muncul Lilo dan pilihannya dapat memilih dan menekan enter
jika setuju. Kernel akan mencoba mengenali perangkat keras. Perhatikan
hingga sampai pada teks : 


VFS: Insert root floppy disk to be loaded into ramdisk and press enter 


9.   Keluarkan boot disk, dan ganti dengan root disk. Tekan Enter. Root disk akan
dimuat dalam memory. Kemudian login sebagai root. 


Slackware login : root 


 
Setelah muncul prompt Linux Slackware dan siap untuk instalasi. Langkah
berikutnya adalah menyiapkan ruang untuk file Linux. Partisi hard disk diasumsikan
sudah menyiapkan partisi kosong. Jika belum, maka perlu melakukannya terlebih
dahulu dengan program Partition Magic yang harus dibeli secara terpisah atau Fips
yang disertakan dalam CD. 
Catatan : 
Kemampuan Fips terbatas, dan tidak ada garansi jika mengalami error dalam
menjalankannya. Untuk itu, back up data sangat diperlukan. Atau lebih mudah jika
partisi ulang semuanya dengan menggunakan fdisk. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Moga Saya Bisa memberi Solusi Yang Bermanfaat

By.Admin