Seperti yang sudah dibahas sebelum nya, bahwa roda gigi cacing merupakan transmisi yang mampu mereduksi 1:100, maka untuk menghitung konstruksi dari worm gear, kita harus mengetahui perbandingan reduksi nya. perbandingan reduksi (i)
dimana :
Nmotor : perputaran pada motor listrik
Nout : peputaran keluaran transmisi
setelah mengetahui nilai dari perbandingan reduksi dari transmisi, maka yang selanjut nya menentukan jenis worm gear tersebut menggunakan langkah perputaran nya.
perbandingan gigi :
dimana:
Z2 : Jumlah gigi yang akan berputar dan bersinggungan
Z1 : Jenis langkah worm gear
modus aksial pada worm gear
Dimana:
a : jarak sumbu poros pada worm
Z2 : jumlah roda cacing
Modus Normal pada Worm gear
Dimana :
Cosα = 10° – 25°
Jarak Bagi worm (ta)
Jarak Kisar worm (L)
Diameter lingkaran jarak bagi roda cacing (d1) 
Diameter lingkaran jarak bagi gigi cacing (d2) 
Tinggi kepala gigi (hf)
Diameter lingkaran jarak bagi roda cacing ( )
) 
 )
) Geared Machine Elevator
Pada perancangan ini sistim transmisi elevator ini, yang digunakan adalah menggunakan sistim transmisi roda gigi cacing. Karena dapat meneruskan daya yang besar dengan perbandingan putaran yang besar (1: 100) dan kerja dari roda gigi cacing lebih halus/tidak berisik.
Type Worm Gear
1. Cylindrical or straight worm
Type Cylindrical or straight worm ini mencakup roda gigi cacing jalan  tunggal, ganda, triple atau quadran. jenis type ini pun sering dipakai  secara umum. sudut tekanan dari worm gear jalan tunggal dan jalan ganda  adalah 14 ½°, dan untuk worm gear jalan triple dan quadruple sudut  tekanan worm nya adalah 20°. 
2. Cone or double enveloping worm
Pada worm cone or double enveloping ini merupakan jenis worm yang  memliki kelengkungan sudut yang akurat, dan memiliki batasan tertentu  dalam perputaran worm, maka jenis worm ini jarang digunakan dalam  perancangan elevatro.
Types worm gear berdasarkan subject point
1. Straight face worm gear
Perhitungan Worm Gear
Geared Machine Elevator
Pada perancangan ini sistim transmisi elevator ini, yang digunakan adalah menggunakan sistim transmisi roda gigi cacing. Karena dapat meneruskan daya yang besar dengan perbandingan putaran yang besar (1: 100) dan kerja dari roda gigi cacing lebih halus/tidak berisik.
Type Worm Gear
1. Cylindrical or straight wormtype Cylindrical or straight worm ini mencakup roda gigi cacing jalan tunggal, ganda, triple atau quadran. jenis type ini pun sering dipakai secara umum. sudut tekanan dari worm gear jalan tunggal dan jalan ganda adalah 14 ½°, dan untuk worm gear jalan triple dan quadruple sudut tekanan worm nya adalah 20°.
2. Cone or double enveloping worm
pada worm cone or double enveloping ini merupakan jenis worm yang memliki kelengkungan sudut yang akurat, dan memiliki batasan tertentu dalam perputaran worm, maka jenis worm ini jarang digunakan dalam perancangan elevatro.
Types worm gear berdasarkan subject point
1. Straight face worm gear2. Hobbed straight face worm gear
3. Concave face worm gear
as shown in Fig. 31.1 (a), is most commonly used. The shape
of the thread is involute helicoid of pressure angle 14 ½° for single and double threaded worms and
20° for triple and quadruple threaded worms. The worm threads are cut by a straight sided milling
cutter having its diameter not less than the outside diameter of worm or greater than 1.25 times the
outside diameter of worm
of the thread is involute helicoid of pressure angle 14 ½° for single and double threaded worms and
20° for triple and quadruple threaded worms. The worm threads are cut by a straight sided milling
cutter having its diameter not less than the outside diameter of worm or greater than 1.25 times the
outside diameter of worm
Cara Pembuatan Alur Roda Gigi Cacing
Gaya yang ada pada roda gigi cacing (worm gear) :
- Gaya Tangensial
- Gaya Radial
- Gaya Aksial
Gaya Radial : gaya yang tegak lurus garis singgung, gaya ini menuju titik pusat roda gigi
Gaya Tangensial : gaya yang sejajar dengan garis singgung, perputaran gaya tangensial tergantung pada alur ulir gigi cacing tersebut, apakah ulir tersebut bentuk ulir kanan atau kiri.
Langkah awal kontruksi roda gigi cacing kita harus menentukan perbandingan angka reduksi atau menentukan rasio :
Rasio : Perbandingan antara kecepatan sudut ωa atau angka putaran na dari roda pemutar dan kecepatan sudut ωb atau angka putaran nb dari roda gigi terputar.
Rasio (i) :
Setelah kita mengetahui perbandingan angka reduksi maka kita menentukan perbandingan gigi (langkah alur gigi cacing).
Perbandingan gigi : Perbandingan antara jumlah gigi z2 dari roda gigi besar dan jumlah gigi z1 dari roda gigi kecil.
Perbandingan gigi (u) :
Gambar 1.1 : Sepasang lingkarang gelinding ( w1 dan w2 ) dan kecepatan Keliling, kontak titik dari dinding gigi
Rasio dan perbandingan gigi sudah diketahui, maka kita harus menentukan :
1. Gaya Aksial, gaya ini sejajar dengan poros gigi cacing.
Gambar 1.2 Gigi cacing dan Roda gigi cacing
Gaya aksial :
Dimana :
a = jarak sumbu poros
z2 = Jumlah ulir pada worm gear
2. Kisar (Lead)
Kiasar (lead) adalah jarak linear gerak suatu roda gigi cacing pada worm (gigi cacing).
3. Sudut Kisar (Lead angel)
Sudut kisar (α) sangat bervariasi mulai dari 9º sampai 45º, akan tetapi oleh FA Halsey sudut kisar aman adalah 12,5º.
4. Tekanan sudut roda gigi cacing (Tooth Pressure Angel)
Berikut adalah table perbandingn antara Tooth preassure angel dengan Lead angel.
5. Modul Normal (Normal picth), jarak yang diukur antara dua titik yang berdekatan dalam worm gear. Normal picht terkadang disebut pula diameter lingkar dasar.
6. Percepatan putaran (Velocity Ratio) yang dibutuhkan untuk bekerja. Velocity Ratio adalah paduan kecepatan roda cacing (Nw) dengan kecepatan roda gigi cacing (NG) dalam rpm.
Nilai beban permukaan worm gear (Fac) dan beban lengkung worm gear (Fab) harus lebih besar dengan gaya tangensial yang diterima worm (Ft).
Tabel berikut menunjukkan berbagai porportions cacing dalam hal aksial atau lingkaran pitch (pc) dalam mm.
Menentukan nilai bagian luar dari roda cacing
1. Diameter jarak bagi
- Diameter jarak bagi pada roda cacing (d1), diameter ini adalah perbandingan modus normal terhadap sudut kisar gigi cacing.
- Diameter jarak bagi pada gigi cacing (d2), ini adalah perkalian gaya yang sejajar terhadap poros (gaya aksial) dengan jumlah gigi pada gigi cacing.
2. Kelonggaran puncak (c), ini merupakan celah antara kedua gear yang tidak bersetuhan terhadap gaya aksial.
3. Diameter lingkar kepala / luar (da)
Rumus matematis :
4. Diameter kaki gigi cacing (df)
Rumus matematis :
5. Diameter lingkar dasar (db)
Rumus matematis :
Roda Gigi
Bentuk dasar roda gigi
Alur gigi
1) Alur gigi pada roda gigi silindris ( spur )2) Alur pada roda gigi payung
Pengertian dasar, Hukum Roda Gigi
Kesepakatan :
- Semua besaran dari roda gigi kecil ( Ritzel, pinion ) diberi index 1. Semua besaran dari roda gigi besar diberi index 2
- Semua besaran dari roda gigi pemutar ( driving ) diberi index a. Semua besaran dari roda gigi terputar ( driven ) diberi index b
Perbandingan antara kecepatan sudut ωa atau angka putaran na dari roda pemutar dan kecepatan sudut ωb atau angka putaran nb dari roda gigi terputar.
Perbandingan gigi u adalah 
Perbandingan antara jumlah gigi z2 dari roda gigi besar dan jumlah gigi z1 dari roda gigi kecil.
Lingkaran gelinding w1 dan w2 
Sepasang roda gigi silindris dibayangkan sebagai sebuah silinder yang  berputar menggesekb silinder yang lain tanpa selip, sehingga kedua ini  ikut berputar dengan kecepatan keliling yang sama. Dengan demikian dapat  dikatakan bahwa kedua silinder tersebut saling menggelinding tanpa  seling.Kecepatan keliling lingkaran gelinding :
Untuk pasangan roda gigi dengan roda gigi kecil sebagai pemutar berlaku :
Fase Pergerakan profil gigi
Dinding gigi F1 dan F2 pada gambar 3 harus memiliki bentuk sedemikian rupa sehingga menghasilkan gerakan kontinu, artinya harus memenuhi hukum kinematik tertentu. Pada gambar diatas diperlihatkan pasangan dinding gigi pada tiga fase gerakan;
- Fase awal : fase dimana gigi 1 mulai bersentuhan dengan gigi 2, titik kontak gigi 1 dimulai dari kaki profil sedangkan gigi 2 dimulai dari kepala profil. Titik B1 bersentuhan dengan titik B2, pada titik B1 akan memiliki kecepatan absolut v1, titik B2 memiliki kecepatan absolut v2. Vektor v1 tegak lurus ( ^ ) terhadap radius R1 dan v2 tegak lurus ( ^ ) terhadap radius R2. Melewati titik kontak kedua dinding gigi ditarik garis tangens ( singgung ) T dan garis normal N. Kecepatan absolut v1 dan v2 diurai menjadi kecepatan tangensial vt1 dan vt2 dan kecepatan normal vn1 dan vn2. Fase awal ini memperlihatkan kecepatan absolut v1 <>
- Fase tengah : fase dimana gigi 1 dan gigi 2 titik kontak B1 dan B2 berada diantara garis lurus center kedua gigi dan berada di titik lingkaran gelinding. Pada kedudukan ini kecepatan absolut v1 dan v2 adalah sama sehingga vektor v1 dan v2 yang diurai menjadi kecepatan tangensial vt1 dan vt2, kecepatan normal vn1 dan vn2 akan bernilai sama.
- Fase akhir : fase dimana gigi 1 mulai lepas dari gigi 2, titi kontak gigi 1 berada di kepala profil dan titik kontak gigi 2 berada di kaki profil. Pada kedudukan ini kecepatan absolut v1 > v2 karena radius R1 menjadi lebih lebar, Vektor v1 dan v2 yang diurai menjadi kecepatan tangensial vt1 dan vt2 memiliki akibat vt1 > vt2 sedangkan kecepatan normal vn1 dan vn2 tetap sama.
RACK AND PINION STEERING
RACK AND PINION STEERING
adalah suatu sistem kemudi yang banyak diaplikasikan pada mobil sport atau pun sedan penumpang. Sistem ini menggunakan roda gigi (pinion) yang terdapat diujung batang kolom kemudi. Pinion tersebut berhubungan dengan rack (batang berbentuk setengah bulat atau datar dan permukaannya bergerigi) yang akan menggerakan kedua roda bila kemudi diputar.
disamping konstruksinya sederhana dan tahan dengan beban berat, tipe kemudi rack dan pinion menghasilkan pengendalian yang lebih akurat.
RADIATOR
Merupakan sebuah komponen yang berfungsi melepaskan panas yang  diserap oleh air pendingin setelah beredar didalam mesin sehingga suhu  air tersebut turun menjadi dingin. Radiator terdiri atas dua tangki air  yang dihubungkan dengan pipa-pipa atau selang karet yang masing-masing  terletak bibagian bawah dan atas. Pada tangki sebelah atas terdapat  lubang pengisian dan saluran masuk kedalam radiator. sedangkan pada  tangki bagiaan bawah terdapat kran pembuangan dan saluran keluar pada  radiator. Pipa-pipa kecil berbentuk pipih ini dilengkapi dengan  sirip-sirip yang dapat berbentuk lurus atau kerutan. Yang paling umum  digunakan adalah yang berbentuk kerutan atau menyerupai sarang lebah.
Tangki bagian atas dilengkapi tutup radiator bertekanan. Akhir-akhir ini radiator banyak dilengkapi dengan reservoir  ekspansi, yang berfungsi untuk memberikan kesempatan berekspansi bagi  air pendingin sehingga tekanannya konstan dan tidak perlu ditambahkan  air pendingin dalam jangka waktu yang cukup lama.
- peredaran air didalam sistem pendinginan sebenarnya dapat dilakukan tanpa pompa air. Sistem ini sering disebut sistem termosipon. akan tetapi karena kurang efektifnya sistem tersebut maka untuk peredaran air pendingin pada mesin-mesin pendingin digunakan pompa air. jadi, dalam hal ini pompa air berfungsi untuk mempercepat peredaran air didalam sistem pendingin tersebut sehingga proses pendinginan dapat berlangsung lebih efektif. Pompa air ini umumnya adalah jenis pompa sentrifugal dan dipasang pada saluran masuk pada blok silinder serta menggunakan tali kipas (V-belt).
- Sistem pendinginan air umumnya dipasangi alat yang disebut termostat. ini dimaksudkan agar mesin dapat menjadi panas dalam waktu yang tidak terlalu lama. Disamping itu juga berfungsi untuk mengatur temperatur yang konstan pada mesin.
perlu kita ketahui bahwa mesin yang bekerja pada temperatur yang terlalu dingin mengakibatkan pemborosan pada pembakaran bahan bakar. Termostat akan menutup saluran peredaran air dengan radiator apabila temperaturnya masih dingin dan baru membuka sedikit demi sedikit apabila mesin telah menjadi panas.
MESIN KETAM DAN MESIN SERUT
Mesin ketam adalah mesin dengan pahat pemotong bolak-balik,  yang mengambil pemotongan berupa garis lurus. Dengan menggerakkan benda  kerja menyilang terhadap jalur pahat, maka dihasilkan permukaan yang  rata. Sebuah mesin ketam dapat juga memotong alur pasak luar dan dalam,  alur spiral, batang gigi, tanggem (catok), celah-T dan berbagai bentuk  lainnya.
Mesin serut adalah mesin perkakas yang dirancang untuk  melepaskan logam dengan menggerakkan meja kerja dalam garis lurus  terhadap pahat mata tunggal. Pekerjaannya mirip dengan mesin serut  sesuai untuk pekerjaan benda kerja yang jauh lebih besar.
Pengelompokkan Mesin Ketam 
Menurut desain, secara umum mesin ketam dikelompokkan atas:A. Pemotongan dorong horisontal
1. Biasa (pekerjaan produksi)
2. Universal (pekerjaan ruang perkakas)
B. Pemotongan tarik – horisontal
C. Vertikal
1. Pembuat celah (slotter)
2. Pembuat dudukan pasak (key seater)
D. Kegunaan khusus, misalnya untuk memotong roda gigi.
Mesin Ketam Jenis Horisontal 
adalah skema mesin ketam horisontal biasa. Mesin ini terdiri dari dasar dan rangka yang mendukung ram horisontal. Ram membawa pahat dan bergerak bolak-balik sesuai langkah yang diinginkan. Mekanisme Balik Cepat dirancang  untuk membuat ram mempunyai langkah balik yang lebih cepat daripada  langkah potong. Kepala pahat diujung ram yang dapat diputar dilengkapi  dengan alat untuk menghantar pahat ke benda kerja. Pada pemegang pahat peti lonceng, yang diberi engsel pada ujung atas, untuk memungkinkan pahat naik pada langkah balik sehingga tidak menggali benda kerja.
Mekanisme Balik Cepat 
Banyak metode mekanisme balik yang dikembangkan dimana salah satunya  adalah jenis engkol atau lengan osilasi (gambar 3). Mekanisme ini  terdiri dari sebuah engkol putar yang digerakkan pada kecepatan seragam,  dihubungkan kepada lengan osilasi oleh blok peluncur yang bekerja di  pusat dari lengan osilasi. Engkolnya dimasukkan dalam roda gigi besar  dan dapat diubah-ubah dengan mekanisme ulir. Untuk mengubah kedudukan  langkah, maka apitan yang memegang penyambung ke ulir ram dikendorkan,  dan pengatur kedudukan ram diputar. Dengan memutar ulir pengatur  kedudukan, ram dapat digerakkan mundur atau maju untuk menempatkan  kedudukan potong.
Berdasarkan gambar 3 maka perbandingan langkah bisa ditulis:
Kecepatan Potong 
Kecepatan potong untuk mesin ketam horisontal didefinisikan sebagai  kecepatan rata-rata dari pahat selama langkah potong dan terutama  tergantung pada banyaknya langlah ram tiap menit dan panjang langkahnya.
dengan : N = langkah tiap menit
L = panjang langkah, mm
C = perbandingan waktu potong (waktu potong/waktu total)
- Banyaknya langkah tiap menit untuk kecepatan potong yang diinginkan
- Banyaknya langkah yang diperlukan
- Waktu total dalam menit
dengan : W = lebar benda kerja dalam milimeter
F = hantaran dalam milimeter
Mesin Ketam Hidrolis 
Mesin ketam hidrolis menggantikan mesin ketam mekanik dimana lengan  osilasi menggunakan gerakan hidrolik. Keuntungan dari mesin ketam  hidrolik adalah kecepatan potong dan tekanan dalam penggerakkan ram  konstan dari awal sampai akhir pemotongan. Kecepatan potong biasanya  ditunjukkan oleh indikator dan tidak memerlukan perhitungan.
Mesin Ketam Vertikal 
Mesin ketam vertikal atau slotter (gambar 4) terutama digunakan untuk pemotongan dalam dan menyerut bersudut serta operasi pemotongan vertikal.
Ram dari mesin serut beroperasi secara vertikal dan memiliki sifat  balik cepat seperti mesin jenis horisontal. Benda kerja yang dimesin  ditumpu pada meja berputar yang memiliki sebuah hantaran putar sebagai  tambahan untuk meja biasa. Hantaran meja putar memungkinkan pemesinan  permukaan lengkung. Permukaan datar dipotong dengan menggunakan salah  satu dari hantaran silang meja.
Pahat Mesin Ketam 
Pahat mesin ketam serupa dengan pahat mesin bubut dan seringkali  dipegang dengan pemegang yang jenisnya sama. Sudut pahat yang sama juga  berlaku, kecuali bahwa ruang bebas sudut ujung sebesar 4 derajat adalah  cukup. Untuk baja maka sudut garuk samping sebaiknya sekitar 15 derajat,  dan untuk besi cor sekitar 5 derajat.
MESIN SERUT 
Mesin serut adalah mesin perkakas yang dirancang untuk melepaskan  logam dengan menggerakkan meja kerja dalam garis lurus terhadap pahat  mata tunggal. Mesin serut sesuai untuk benda kerja yang jauh.
lebih besar. Benda yang dipotong, yang terutama permukaannya datar,  bisa horisontal, vertikal atau bersudut. Mesin serut tidak lagi penting  bagi pekerjaan produksi karena permukaan datar pada umumnya sekarang  dimesin dengan mesin fris, peluas lubang atau pengamplas.
Pengelompokkan Mesin Serut 
Menurut konstruksi, mesin serut dibagi atas :
- Rumahan – ganda
- Sisi – terbuka
- Jenis – lorong (pit)
- Plat atau tepi
Penggerak Mesin Serut 
Terdapat banyak cara penggerakkan mesin serut yaitu penggerak roda  gigi, penggerak hidrolis, penggerak sekrup, penggerak sabuk, penggerak  motor dengan kecepatan variabel dan penggerak engkol. Penggerak roda  gigi dan penggerak hidrolis paling banyak digunakan.
Penggerak hidrolis sangat memuaskan bagi mesin serut. Penggerak ini  memberikan kecepatan potong seragam pada keseluruhan langkah potong.  Keuntungan lain adalah gaya inersia yang harus diatasi lebih kecil dalam  mesin serut hidrolis daripada mesin serut konvensional dengan roda  gigi. Keuntungan lain adalah tekanan potong seragam, pembalikan meja  cepat dan operasinya tidak bising.
Mesin Serut Rumahan Ganda 
Mesin serut jenis ini terdiri darisebuah dasar yang berat dan  panjang, dengan meja yang bergerak bolak-balik. Gambar 5 menunjukkan  gambar mesin serut ini dimana terlihat cara penyanggaan pahat, baik  diatas maupun di samping dan cara bagaimana mereka dapat disetel untuk  pemotongan sudut.
Mesin Serut Sisi Terbuka 
Mesin serut ini mempunyai rumahan pada satu sisi saja (gambar 6).  Sisi yang terbuka memungkinkan pekerjaan pemesinan untuk benda kerja  yang besar.
Mesin Serut Jenis Lorong (pit) 
Mesin serut ini berbeda dengan mesin serut biasa dalam hal bangkunya  stasioner dan pahatnya digerakkan diatas benda kerja (gambar 7). Dua  kepala jenis ram dipasangkan pada rel silang, dan masing-masing  dilengkapi dengan pemegang pahat peti lonceng ganda untuk penyerutan dua  jalur. Kedua rumahan pembalikan, yang menyangga rel silang, meluncur  pada jalur dan digerakkan oleh ulir dari penggerak roda cacing tertutup  pada ujung landasan.
Mesin Serut Plat atau Tepi 
Mesin serut ini dirancang untuk memesin tepi dari pelat baja berat  untuk bejana tekan dan pelat perisai. Pelatnya diapitkan kepada bangku,  dan kereta peluncur yang mendukung pahat pemotong digerakkan mundur dan  maju di sepanjang tepinya. Mesin serut tepi umumnya menggunakan pemotong  fris agar lebih cepat dan lebih teliti.
Pahat Dan Peralatan Pemegang Benda Kerja 
Pahat yang digunakan pada mesin serut dan mesin ketam adalah dari  jenis umum yang sama dengan yang digunakan pada mesin bubut, tetapi  konstruksinya lebih berat. Pemegang pahat biasanya dilakukan dengan gigi  yang dapat dilepas. Bentuk pahat pemotong untuk operasi mesin serut  biasa ditunjukkan pada gambar 8 yang biasanya berujung baja kecepatang  tinggi, paduan cor atau sisipan karbida. Baja kecepatan tinggi atau  paduan cor umumnya digunakan dalam pemotongan kasar berat dan karbida  untuk pekerjaan kasar kedua dan penyelesaian. Sudut potong untuk pahat  tergantung pada jenis
pahat yang digunakan dan bahan yang dipotong. Sudut-sudutnya sama  dengan yang digunakan pada pahat mata tunggal yang lain, hanya ruang  bebas ujung tidak boleh melebihi 4 derjat.
FUNGSI, KERJA KOPLING
Kopling dan komponen pengoperasiannya yang akan dibahas dalam modul  ini adalah yang dipergunakan pada kendaraan bermotor khususnya untuk  kendaraan ringan, yaitu sepeda motor, sedan dan mobil penumpang. Kopling  dan komponen pengoperasiannya merupakan bagian dari sistem pemindah  tenaga dari sebuah kendaraan, yaitu sistem yang berfungsi memindahkan  tenaga dari sumber tenaga (mesin) ke roda ken-daraan (pemakai/penggunaan  tenaga).
Pemindahan tenaga dari mesin kesistem penggerak pada kendaraan, tentunya  diperlukan suatu proses yang halus tanpa adanya kejutan, yang  menyebabkan ketidak nyamanan bagi pengendara dan penumpang. Di samping  itu, kejutan juga dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada bagian  mesin.
Sistem pemindah tenaga secara garis besar terdiri dari unit kopling,  transmisi, defrensial, poros dan roda kendaraan. Sementara Posisi unit  kopling dan komponennya  (Clutch Assembly), terletak pada ujung  paling depan dari sistem pemindah tenaga pada kendaraan. Sesuai dengan  fungsinya, yaitu untuk memutus dan menghubungkan, unit kopling memutus  dan menghubungkan aliran daya/gerak/momen dari mesin ke sistem pemindah  tenaga. Dengan adanya kopling, maka saat tidak diperlukan tenaga gerak,  maka tidak perlu harus mematikan sumber gerak (mesin).
Posisi unit kopling pada kendaraan secara skema dapat dilihat pada gambar 1 berikut ini.
Rangkaian pemindahan tenaga berawal dari sumber tenaga ( Engine)  kesistem pemindah tenaga, yaitu masuk ke unit kopling  (Clutch)  diteruskan ketransmisi  (Gear Box) ke propeller shaft dan keroda melalui  differensial (Final Drive).
Jenis kopling paling tidak dapat dikelompokan menjadi tiga kelompok  yaitu kopling dengan menggunakan gigi, menggunakan gesekan, dan  menggunakan tekanan hidrolis. Secara skema seperti terlihat pada gambar 2  berikut ini.
 
 
 
Mantabbs bgt bang, brmanfaat bgt smuanya.
BalasHapusbang tolong ksh tw sya dunk, gmn c cara menghitung batang gigi dan pinionnya klo utk meja mesin biar bsa bergerak.
cara prhitungannya tolong share sm sya dunk, Bls yha...(hady.cs22@gmail.com)
Sblumnya Trmksh byk ats ilmu yg brmanfaatnya ya, smoga sllu mndapat brkah dan dtambahkan ilmunya.